Sabtu, 02 Juni 2012

Today's Awesome!!

ALHAMDULILLAH... :)
LULUS! Seluruh siswa disekolahku lulus 100%!!
Huff, untung aja kabar yang bilang kalau ada 22 orang yang gak lulus gak benar. Ada-ada aja tuu orang, nyebarin kabar yang enggak-enggak >:o

Tapi tadi waktu pengumuman, aku dikerjain sama guruku --"
Jadi, sebelum pengumuman diberi pengarahan terlebih dulu, kalau udah lulus dilarang konvoi dan coret-coret baju, setiap tas diperiksa, takut-takut ada yang bawa cat semprot.
Nah, karena tas ku terlihat padat dan berat, guru yang membagikan amplop kelulusan itu bertanya padaku apa yang aku bawa, dan kenapa tasku terlihat penuh. Sepertinya bapak itu curiga kalau aku bawa cat semprot atau semacamnya. Enak saja bapak itu, aku kan anak baek O:) hehehehehe
Aku bilang saja kalau aku beru pulang sekolah, yaa, memang kenyataannya begitu. Bapak itu terlihat bingung, raut wajahnya seolah bertanya -sekolah-apa-kan-sudah-tidak-ada-jam-sekolah-lagi-disini.-
Lantas temanku mencoba menjelaskan, "Dia ikut matrikulasi, Pak. Dia kan udah diterima di SMA, ini aja baru pulang." Bapak itu mengangguk seraya berkata, "Oh kamu udah diterima, tapi bagaimana jika kamu tidak lulus?" mendengar ituu wajahku berubah, dan bilang "Pak, jangan gitulah. Masa gak lulus." kemudian bapak itu bertanya lagi, "Nomor ujian kamu berapa?" "01-101-022-3, pak." jawabku. "Ramadhani Nur?" tanyanya ketika sedang membolak-balikkan amplop. "Iya, Pak." Kemudian terdengar arahan dari Waka Kurikulum untuk segera membagikan amplopnya. Bapak itu mulai membagikan amplop sesuai urutan, namun saat bagian namaku, bapak itu melewatkannya. Aku mencoba teriak memanggil bapak itu, dan memberitahunya, kalau dia baru saja melewatkan namaku, tapi dia mengacuhkanku. Teman-temanku yang sudah menerima amplop segera menerawang isi amplop itu dan berteriak ketika tau kalau mereka lulus. Sementara aku hanya melongo dengan muka ditekuk. Temanku bertanya, "Han, lulus? Mana amplopmu?" "Gak tau, bapak tuu gak ngasih amplopnya ke aku" lantas dia tertawa sambil berkata "Hayoolah, gak lulus!" sepertinya dia puas sekali melihat mukaku yang terlihat sangat hopeless. Aku berteriak yaa tidak begitu keras sih, "Paaaaak, amplop saya mana, Pak??" "Amplop kamu gak ada. Gak ada yang namanya Ramadhani disini. Adanya Devan, Randi Mamola, nah gak ada nama kamu disini. Berarti kamu yang 1 orang gak lulus itu." jawab bapak itu dengan tampang serius yang dibuat-buat. "Huaaaa, bapak. Jangan gitulah, Pak. Tadi ajaa bapak tau itu nomor ujian itu memang atas nama saya waktu bapak bolak-balikin amplop." "Iya, memang gak ada punya kamu disini." kali ini aku langsung berdiri dan mengambil amplop yang tersisa dari tangan bapak ituu, setelah menemukan punyaku, aku langsung bilang "Bapak bohong. Ini punya saya. Bapak nakut-nakutin saya aja." melihat ekspresi cemberutku, bapak itu tertawa seraya memberi selamat, karena memang aku dinyatakan lulus.

Huh, bapak itu! Apakah bapak itu tidak tau apa yang aku rasakan saat menunggu hasil pengumumanku. aku sudah berharap-harap cemas, pikiranku sudah tak karuan. Aku takut sekali, membayangkan kalau aku tidak lulus.

Hahahahha, tapi tak apalah. Pengumuman kelulusanku lebih terlihat istimewa dari pada yang lain, karena apa yang bapak itu lalukan padaku. Pengalamanku jadi bertambah karena dikerjai oleh guru sendiri. Kapan lagi guru bisa menggoda dan mengerjai muridnya seperti itu kecuali saat-saat penting seperti pengumuman kelulusan. Biasanya murid yang selalu mengerjai gurunya sendiri XD

Setelah puas berfoto bersama teman-temanku. Aku dan yang lain segera menuju rumah salah satu temanku yang kebetulan sedang berulang tahun hari ini, namanya Tasia Rozakiah XD
Sesampainya disana kami beristirahat dilanjutkan salat dan makan. Inilah waktu yang paling aku nantikan! Setelah kenyang, kami langsung menarik tasia keluar dan menghujaninya dengan air, lemparan tepung dan juga telur mentah tentunya. Hari ini kami membuatnya seperti adonan :P
dan seperti biasa ketika seluruh badannya sudah kotor, dia mulai mengejar kami dan mencoba untuk memeluk kami dalam rangka membagi kotoran dari badannya ke badan kami. Naasnya, jilbab dan lenganku berhasil dikotori. Seketika lengan bajuku bau amis telor dan tentunya lengket, menciumnya membuatku mual. Kami bermain sampai ke tengah jalan. Kedua orang tua temanku itu hanya tersenyum, dan ketawa dari balkon rumahnya. Mereka mentertawai tingkah kami yang kabur ketika dikejar oleh putrinya dan tentunya mereka juga geli melihat tingkah putrinya itu.
Tetangga disekitar rumahnya, sibuk melihat semua yang kami lakukan, sampai-sampai ada yang merekamnya --

Karena sudah hampir magrib dan kami harus pulang, kami segera menyudahi kegiatan itu, dan membersihkan segala kekacauan yang telah kami buat. Setelah semua selesai, satu per satu dari kami pun pulang.

Haaah, hari ini sungguh lengkap. Ini akan menjadi salah satu kenangan manis yang akan tersimpan di memori kami masing-masing. Kelak kami akan mengingat kejadian ini, dan kembali tertawa atasnya. :)
Love you Friends!
Don't forget me... :)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar