Selasa, 26 Juni 2012

[Cerbung] YOU... Part 1

Something’s gotta give now
'cause i’m dying just to make you see
that i need you here with me now
'cause you've got that one thing

So get out, get out, get out of my head
and fall into my arms instead
i don't, i don't, don't know what it is
but i need that one thing
and you've got that one thing

#1D-One Thing

Lirik lagu itu sungguh menggambarkan perasaanku. Sudah sebulan ini pikiranku dipenuhi dengan sebuah nama. Harry, itulah namanya. Seorang pria blasteran yang aku temui saat Music Festival bulan lalu, pria lembut bersuara merdu. Saat itu dia menyanyikan What Makes You Beautiful dari One Direction. Lagu yang membuatku merasa tersanjung, meski lagu itu bukan untukku. Alangkah beruntungnya aku, jika saat itu aku dapat berkenalan dengannya. Dia mengingatkan aku dengan salah satu member dari One Direction sendiri, Zayn Malik. Tatapan dan senyumannya dapat melelehkan hati setiap gadis yang melihatnya. Seandainya, aku diberi kesempatan untuk bertemu dengannya lagi...

"Sasha! Cepat sarapan, nanti dingin." suara Ibu membuyarkan lamunanku, dan sesegera mungkin aku berlari menuju meja makan. Bukan karena lapar, melainkan takut akan omelan ibu yang tidak ada habisnya.

"Sasha, kamu tidak ke sekolah hari ini?" tanya ayah tiba-tiba.

"Tidak." jawabku singkat.

"Apa kamu bolos? Atau kamu sakit?" tanyanya menebak-nebak.

"Mana mungkin Sasha bolos?! Bisa hancur reputasiku sebagai murid paling rajin di sekolah." jawabku lagi, kali ini sedikit lebih panjang. Enak saja ayah menuduhku bolos sekolah! Apa dia tidak tau betapa rajinnya aku?! Bahkan ketika sakitpun, aku bela-belain datang ke sekolah.

"Hahahaha, ayah tau. Nah, lantas kenapa?"

"Hari ini sekolahku dipakai untuk men-training murid-murid hasil pertukaran pelajar. Jadi, seluruh kegiatan belajar-mengajar ditiadakan." jelasku sambil menatap ke arah piring yang ada didepanku. Sebenarnya, saat ini aku masih memikirkan Harry.

"Ooh, begitu. Berapa hari liburnya?"

"Satu hari." jawabku, kembali dengan kalimat singkat, padat dan cukup jelas (kurasa).


Keesokan harinya...

"Ibu, aku masuk dulu, ya." pamitku, sambil menciumi tangan wanita yang paling kusayang ini.

"Ya, hati-hati, ya nak!" ujar Ibu.

Aku melangkah memasuki gerbang, sesaat setelah sampai di sekolah. Aku melihat sekolah cukup ramai hari ini, tidak seperti biasanya. Tidak hanya oleh murid-murid lokal, tapi juga dari luar. Sepertinya, mereka peserta program pertukaran pelajar itu. Ya, aku tau memang akan ada beberapa siswa yang akan mengikuti pelajaran di sekolahku. Tapi, aku tidak menyangka akan sebanyak ini. Kalau dihitung-hitung, lebih kurang 40 orang. "Hmmh, lebih baik segera ke kelas." batinku. Segera kupercepat langkahku, karena aku harus mengisi absen terlebih dahulu, dan menyerahkannya pada guru piket.

Bruuuk!

"Are you okay?? I'm sorry, that's my fault." tanya pria yang menabrakku, aku langsung mengangkat wajahku, dan menoleh padanya. Seketika aku terdiam dan tubuhku mendadak membeku. Dia...



2 komentar: