Don’t you know all night,
I’ve been waiting for a girl like you to come around, around,
around
Under the lights tonight
Turned around, and you stole my heart
Just one look, and I saw your face
Fell in love, take a minute girl
Steal my heart tonight
#1D-Stole My Heart
“Hey!
You’re the girl in Music Festival, right?”
“Ya,
do you still remember me?”
“Of
course! The girl who was watching me seriously. You looked so amazed by my
performance, hahahahahaaha.”
“Yeah,
you was amazing that time. Honestly, I couldn’t forget your golden voice.”
“Golden
voice? Are you kidding me?”
“No,
I tell you the truth. Everyone will say the same, trust me!”
“Mm,
your english is good, I don’t have to open up my dictionary just to find the
translation. Btw, I’m Harry.”
“Hahahaha.
Oh, I’m Sasha. So Harry, what are you doing here? Are you a student of that
exchanging program??”
“Yes,
I am. Umm, I’m looking for the administration, can you show me the room?
“With
my pleassure.”
Jujur
saja aku masih kaget, ternyata dia yang menabrakku. Dia yang beberapa hari ini
menguasai pikiranku. Dia yang aku tunggu kehadirannya di dalam mimpi. Keberuntungan
macam apa ini? Aku kira aku tak akan melihatnya lagi, tapi sekarang? Kenyataan
apa yang aku temukan? Aku dan dia satu sekolah. Oh God! Thanks a lot! I really love you.
“Thanks!”
“You’re
welcome, that’s what friends are supposed to do, right?”
“Ahh,
of course.”
“Okay
then, I have to go now, bye!”
“Bye!
Sasha?”
“What?”
“Nice
to meet you. See you later!”
He’s
smilling! Aku kembali terdiam, terpesona akan senyuman manisnya. Dia tidak
hanya tampan tapi juga baik. Oh Tuhan, bagaimana bisa Kau menciptakan manusia
yang nyaris sempurna seperti dia? Maha Besar Engkau Ya Tuhan.
“Ahh
bodoh! Mengapa engkau hanya termangu Sasha? Mengapa tidak membalas
perkataannya?” Aku mengutuk diriku sendiri. Kini, aku tengah menatap
punggungnya yang hendak memasuki ruangan administrasi. Harry, kau begitu... Ah
sudahlah tak ada kata yang sanggup menggambarkan dirimu...
***
“Good
morning class!” Sapa Ms. Gina, wali kelasku.
“Morning,
Miss!” Balas kami serempak.
“Good.
Baiklah, kali ini Miss akan memperkenalkan seorang murid baru pada kalian
semua. Dia salah satu peserta program pertukaran pelajar. Miss harap kalian mau
menerima dan membantunya dengan tangan terbuka.” Sambung Ms. Gina masih dengan
bahasa inggrisnya. Sebenarnya, aku tidak terlalu fokus pada perkataan Ms. Gina,
karena aku masih memikirkan pria yang kutemui tadi pagi, begitu juga
kehangatannya.
“Hi
guys! I’m Harry J. Thomson. Just call me Harry. Nice to see you!” Aku tidak
asing dengan suara remaja yang sedang memperkenalkan dirinya ini. Ya, tentu
tidak. Perlahan, ku tatap pria yang berada di depan kelas bersama Ms. Gina.
Tidak salah lagi! Dia memang Harry. Ya Tuhan, dia menyadari keberadaanku, dan
lagi-lagi dia tersenyum ke arahku. Ku edarkan pandanganku ke seisi kelas,
ternyata begitu banyak perempuan yang tertarik pada pria bermata hazel itu.
Bahkan, sebagian dari mereka tampak tersenyum mengira bahwa Harry sedang
tersenyum pada mereka. Padahalkan Harry tersenyum padaku? Tapi, apakah ini
hanya kepercayaan diriku yang berlebihan ya? Ahh tidak! Dia pasti tersenyum
padaku. P-A-S-T-I!
Entah
sudah berapa lama aku melamun, dan memastikan ke arah siapa Harry tersenyum. Tanpa
ku sadari, Harry telah duduk manis persis di samping bangku ku. Dia menatapku
bingung, namun tetap dengan mengembangkan senyumnya. Menyadari hal itu,
langsung saja aku memperbaiki posisi dudukku. Aku terlihat sangat bodoh, mukaku
sudah merah melebihi merahnya tomat. Kembali aku menatap sekeliling, banyak
teman sekelas (perempuan khususnya) melirikku
jealous. Mereka iri karena aku bisa sebangku dengan Harry, padahal masih
ada 4 bangku kosong yang bisa didudukinya.
“Hi,
kita ketemu lagi.” Tegur Harry tentu dengan bahasa inggrisnya.
“Oh,
hahaha. Ternyata kita berjodoh, aku kira kau satu tingkat di atasku.” Balasku.
“Mm,
ku rasa perkiraanmu salah. Mungkin aku memang lebih tua dari dirimu, tapi
percayalah, paling hanya tua beberapa bulan, hahahahaha” candanya, dan akupun
ikut tergelak bersamanya.
“Ehm
ehm. Harry, Sasha! Miss rasa kalian sudah akrab. Baiklah kalau begitu, berarti
Miss tidak perlu repot menjelaskan segalanya kepada Harry. Miss percayakan
semua sama kamu.” Ujar Ms. Gina yang sedari tadi memperhatikan kami. Lain dari
itu, lagi-lagi aku mendengar bisikan-bisikan yang sepertinya sedang
membicarakanku.
“Hmm,
oke Miss. Sepertinya akan menjadi tugas yang cukup berat.” Jawabku seraya
menghela nafas berat.
“Kau
kenapa? Sepertinya sulit bagimu untuk mengerjakannya. Kalau kau keberatan, aku
bisa meminta yang lain untuk menjelaskan semua hal padaku.” tanya Harry
kemudian.
“Ahh,
tidak. Dengan senang hati akan kulakukan.” Sangkalku. Bagaimana mungkin aku
menyia-nyiakan kesempatan ini? Aku tidak sebodoh itu. Aku sadar, akan ada banyak rintangan di
depan. Sasha, bersiaplah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar