Kamis, 28 Juni 2012

[Cerbung] YOU... Part 2


Don’t you know all night,
I’ve been waiting for a girl like you to come around, around, around

Under the lights tonight
Turned around, and you stole my heart
Just one look, and I saw your face
Fell in love, take a minute girl
Steal my heart tonight

#1D-Stole My Heart


“Hey! You’re the girl in Music Festival, right?”

“Ya, do you still remember me?”

“Of course! The girl who was watching me seriously. You looked so amazed by my performance, hahahahahaaha.”

“Yeah, you was amazing that time. Honestly, I couldn’t forget your golden voice.”

“Golden voice? Are you kidding me?”

“No, I tell you the truth. Everyone will say the same, trust me!”

“Mm, your english is good, I don’t have to open up my dictionary just to find the translation. Btw, I’m Harry.”

“Hahahaha. Oh, I’m Sasha. So Harry, what are you doing here? Are you a student of that exchanging program??”

“Yes, I am. Umm, I’m looking for the administration, can you show me the room?

“With my pleassure.”

Jujur saja aku masih kaget, ternyata dia yang menabrakku. Dia yang beberapa hari ini menguasai pikiranku. Dia yang aku tunggu kehadirannya di dalam mimpi. Keberuntungan macam apa ini? Aku kira aku tak akan melihatnya lagi, tapi sekarang? Kenyataan apa yang aku temukan? Aku dan dia satu sekolah. Oh God! Thanks a  lot! I really love you.

“Thanks!”

“You’re welcome, that’s what friends are supposed to do, right?”

“Ahh, of course.”

“Okay then, I have to go now, bye!”

“Bye! Sasha?”

“What?”
“Nice to meet you. See you later!”

He’s smilling! Aku kembali terdiam, terpesona akan senyuman manisnya. Dia tidak hanya tampan tapi juga baik. Oh Tuhan, bagaimana bisa Kau menciptakan manusia yang nyaris sempurna seperti dia? Maha Besar Engkau Ya Tuhan.

“Ahh bodoh! Mengapa engkau hanya termangu Sasha? Mengapa tidak membalas perkataannya?” Aku mengutuk diriku sendiri. Kini, aku tengah menatap punggungnya yang hendak memasuki ruangan administrasi. Harry, kau begitu... Ah sudahlah tak ada kata yang sanggup menggambarkan dirimu...

***

“Good morning class!” Sapa Ms. Gina, wali kelasku.

“Morning, Miss!” Balas kami serempak.

Good. Baiklah, kali ini Miss akan memperkenalkan seorang murid baru pada kalian semua. Dia salah satu peserta program pertukaran pelajar. Miss harap kalian mau menerima dan membantunya dengan tangan terbuka.” Sambung Ms. Gina masih dengan bahasa inggrisnya. Sebenarnya, aku tidak terlalu fokus pada perkataan Ms. Gina, karena aku masih memikirkan pria yang kutemui tadi pagi, begitu juga kehangatannya.

“Hi guys! I’m Harry J. Thomson. Just call me Harry. Nice to see you!” Aku tidak asing dengan suara remaja yang sedang memperkenalkan dirinya ini. Ya, tentu tidak. Perlahan, ku tatap pria yang berada di depan kelas bersama Ms. Gina. Tidak salah lagi! Dia memang Harry. Ya Tuhan, dia menyadari keberadaanku, dan lagi-lagi dia tersenyum ke arahku. Ku edarkan pandanganku ke seisi kelas, ternyata begitu banyak perempuan yang tertarik pada pria bermata hazel itu. Bahkan, sebagian dari mereka tampak tersenyum mengira bahwa Harry sedang tersenyum pada mereka. Padahalkan Harry tersenyum padaku? Tapi, apakah ini hanya kepercayaan diriku yang berlebihan ya? Ahh tidak! Dia pasti tersenyum padaku. P-A-S-T-I!

Entah sudah berapa lama aku melamun, dan memastikan ke arah siapa Harry tersenyum. Tanpa ku sadari, Harry telah duduk manis persis di samping bangku ku. Dia menatapku bingung, namun tetap dengan mengembangkan senyumnya. Menyadari hal itu, langsung saja aku memperbaiki posisi dudukku. Aku terlihat sangat bodoh, mukaku sudah merah melebihi merahnya tomat. Kembali aku menatap sekeliling, banyak teman sekelas (perempuan  khususnya) melirikku jealous. Mereka iri karena aku bisa sebangku dengan Harry, padahal masih ada 4 bangku kosong yang bisa didudukinya.

“Hi, kita ketemu lagi.” Tegur Harry tentu dengan bahasa inggrisnya.

“Oh, hahaha. Ternyata kita berjodoh, aku kira kau satu tingkat di atasku.” Balasku.

“Mm, ku rasa perkiraanmu salah. Mungkin aku memang lebih tua dari dirimu, tapi percayalah, paling hanya tua beberapa bulan, hahahahaha” candanya, dan akupun ikut tergelak bersamanya.

“Ehm ehm. Harry, Sasha! Miss rasa kalian sudah akrab. Baiklah kalau begitu, berarti Miss tidak perlu repot menjelaskan segalanya kepada Harry. Miss percayakan semua sama kamu.” Ujar Ms. Gina yang sedari tadi memperhatikan kami. Lain dari itu, lagi-lagi aku mendengar bisikan-bisikan yang sepertinya sedang membicarakanku.

“Hmm, oke Miss. Sepertinya akan menjadi tugas yang cukup berat.” Jawabku seraya menghela nafas berat.

“Kau kenapa? Sepertinya sulit bagimu untuk mengerjakannya. Kalau kau keberatan, aku bisa meminta yang lain untuk menjelaskan semua hal padaku.” tanya Harry kemudian.

“Ahh, tidak. Dengan senang hati akan kulakukan.” Sangkalku. Bagaimana mungkin aku menyia-nyiakan kesempatan ini? Aku tidak sebodoh itu. Aku sadar, akan ada banyak rintangan di depan. Sasha, bersiaplah!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar