Mencari
makna “Samsara” dari karangan Zara
Zettira
Judul
Novel : Samsara
Penulis
: Zara Zettira ZR
Penerbit
: Esensi, divisi Penerbit Erlangga-Jakarta
Cetakan/Tahun
: Pertama/2009
Tebal
: 412 halaman
Sinopsis Novel:
Saat takdir menghampiri, mampukah manusia menghindari Samsara-nya?
Samsara adalah lingkaran kehidupan yang berkesinambungan dan tidak
terputuskan.
Tiada awal. Tiada akhir. Takdir, hidup, mati, dan jodoh adalah....
Samsara.
Seumur hidupnya, Asia selalu ingin pergi ke Amerika. Tak disangka,
suatu hari ia bertemu dengan seorang wanita bernama Amerika. Apakah nama mereka
yang sama-sama unik hanya kebetulan semata? Atau, takdir yang merancang saat
perjumpaan?
Ternyata, sang takdir membuka diri pada Asia. Melalui mimpi,
kejadian aneh, dan perasaan déjà vu, sampai
peristiwa yang lebih ekstrem. Dan ikatan di antara kedua wanita itu pun
terjalin. Erat, rumit, membelit, dengan semakin terungkapnya jati diri
masing-masing. Bukan hanya kepada Asia, takdir pun ternyata telah lebih dulu
membuka diri pada Amerika. Bedanya, ia pasrah menerimanya, sedangkn Asia
gelisah hendak menghindarinya. Asia terus lari, termasuk dari pria yang konon
adalah belahan jiwanya.
Tapi, benarkah takdir bisa dilawan? Seberapa jauh usaha manusia
mampu mengubah takdir dan jodoh yang dituliskan dalam perjalanan hidup kita?
Dan siapakah Amerika sebenarnya?
Samsara mengungkap pergulatan anak-anak manusia dalam menjalankan
hidup. Inilah kisah yang sarat filosofi kehidupan, yang akan membantu kita
memilih mana nasib yang harus diupayakan dan mana takdir yang harus diterima
dengan ikhlas.
Opini terhadap Novel ini:
Dari resensi di atas, dapat kita simpulkan kelebihan dari novel
ini, yaitu:
- Novel ini, banyak mengandung amanat-amanat serta pesan moril yang positif bagi kehidupan serta dapat diambil sebagai pembelajaran untuk menghadapi peliknya kehidupan.
- Maksud dari Samsara itu sendiri juga disampaikan dengan apik dan lengkap oleh penulisnya.
- Pemilihan kata dan bahasa yang digunakan sangat menarik sehingga menonjolkan karakter dari novel itu sendiri.
- Novel ini kaya akan unsur budaya, terutama budaya Jawa.
- Watak tokoh digambarkan dengan penuh penghayatan, sehingga kita selaku pembaca akan merasa seolah-olah kitalah yang merupakan tokoh utama.
- Alur atau plot juga digambarkan secara urut serta membuat pembaca penasaran akan kelanjutan ceritanya. Hal inilah yang merupakan kelebihan dari novel ini.
- Sedangkan kekurangannya adalah:
- Masih banyak penggunaan kata yang berbelit-belit, sehingga pembaca akan sedikit sulit untuk memahami cerita tersebut.
- Beberapa tokoh selain tokoh utama, tidak terlalu ditonjolkan perannya, sehingga masih menimbulkan adanya kegantungan dalam cerita ini. Tokoh pendamping seakan-akan hilang begitu saja, tanpa adanya alasan yang jelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar